Pengertian Motivasi
Yaitu suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya. Sedangkan kata motif adalah suatu alasan/dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu/melakukan tindakan/bersikap tertentu.
Dalam suatu motif umumnya terdapat dua unsur pokok, yaitu unsur dorongan/kebutuhan dan unsur tujuan. Proses interaksi timbal balik antara unsur dorongan dan unsur tujuan terjadi di dalam diri manusia, namun dapat dipengaruhi oleh hal-hal di luar diri manusia.
Teori Tentang Motivasi
1. Teori Konigtif
Menurut teori ini tingkah laku tidak digerakkan oleh apa yang disebut motivasi, melainkan oleh rasio. Setiap perbuatan yang akan dilakukannya sudah dipikirkan alasan-alasannya. Oleh karena itu setiap orang sungguh-sungguh bertanggungjawab atas segala perbuatannya. Di sinitidak dikenal perbuatan-perbuatan yang berada di luar kontrol rasio.
Di dalam teori ini juga diletakkan pentingnya fungsi kehendak. Bahkan fungsi kehendak, disejajarkan dengan fungsi berpikir dan fungsi perasaan, sejauh fungsi berpikir dapat dipertanggungjawabkan. Teori ini tidak menyadari bahwa kadang-kadang tindakan manusia itu berada di luar kontrol rasio, sehingga sukar mempertanggungjawabkannya.
2. Teori Hedonistis
Teori ini mengatakan bahwa segala perbuatan manusia, entah itu disadari ataupun tidak disadari, entah itu timbul dari kekuatan luar ataupun kekuatan dalam, pada dasarnya mempunyai tujuan yang satu, yaitu mencari hal-hal yang menyenangkan dan menghindari hal-hal yang menyakitkan.
Sesuai perkembangan ilmu pengetahuan menurut T. Young dan David Mc Clevelland memberi pengertian baru dalam teori hedonistis. Pokok pemikiran mereka adalah sebagai berikut:
3. Teori Insting
Teori ini sangat bertentangan dengan teori rasionalis. Kalau teori rasionalis menekankan fungsi pikiran manusia sebagai penentu tingkah laki manusia, teori insting malah menyatakan bahwa pikiran manusia pun dikuasai oleh insting, atau dengan kata lain, pikiran manusiapun dikendalikan oleh insting.
Pada umumnya para ahli psikologi dapat menerima pendapat bahwa sebagian tingkah laku manusia memang ditentukan oleh instingnya.
4. Teori Psikoanalitis
Teori Psikoanalistis merupakan pengembangan teori insting. Dalam teori in pun diakui adanya kekuatan bawaan di dalam diri setiap manusia, dan kekuatan bawaan inilah yang menyebabkan dan mengarahkan tingkah laku manusia.
Tokoh Psikoanalistis Freud mengatakan, bahwa tingkah laku manusia ditentukan oleh dua kekuatan dasar, yaitu : insting kehidupan dan insting kematian. Insting kehidupan menampakkan diri dalam tingkah laku seksual, sedangkan insting kematian melatarbelakangi tingkah laku-tingkah laku agresif. Insting kehidupan mendorong orang untuk tetap hidup dan berkembang. Sedangkan insting kematian mendorong orang ke arah penghancuran diri sendiri.
5. Teori Keseimbangan
Tingkah laku manusia terjadi karena ketidakseimbangan di dalam diri manusia. Dengan kata lain, manusia selalu ingin mempertahankan adanya keseimbangan di dalam dirinya.
Bahwa tingkah laku manusia timbul karena adanya suatu kebutuhan, dan tingkah laku manusia tersebut mengarah pada pencapaian tujuan yang dapat memenuhi/memuaskan kebutuhan itu. Begitu seterusnya, sehingga dapat terjadi suatu lingkaran motivasi (motivational cyle).
--> KEBUTUHAN --> TINGKAH LAKU --> TUJUAN -->
6. Teori Dorongan
Pada prinsipnya teori dorongan ini tidak berbeda dengan teori keseimbangan, hanya penekanannya berbeda. Kalau teori keseimbangan menekankan adanya keadaan tidak seimbang yang menimbulkan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, teori dorongan memberikan tekanan pada hal yang mendorong terjadinya tingkah laku.
Teori keseimbangan dasarnya adalah teori dorongan ini, dan teori keseimbangan memperkuat kebenaran teori dorongan ini.
Yaitu suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya. Sedangkan kata motif adalah suatu alasan/dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu/melakukan tindakan/bersikap tertentu.
Dalam suatu motif umumnya terdapat dua unsur pokok, yaitu unsur dorongan/kebutuhan dan unsur tujuan. Proses interaksi timbal balik antara unsur dorongan dan unsur tujuan terjadi di dalam diri manusia, namun dapat dipengaruhi oleh hal-hal di luar diri manusia.
Teori Tentang Motivasi
1. Teori Konigtif
Menurut teori ini tingkah laku tidak digerakkan oleh apa yang disebut motivasi, melainkan oleh rasio. Setiap perbuatan yang akan dilakukannya sudah dipikirkan alasan-alasannya. Oleh karena itu setiap orang sungguh-sungguh bertanggungjawab atas segala perbuatannya. Di sinitidak dikenal perbuatan-perbuatan yang berada di luar kontrol rasio.
Di dalam teori ini juga diletakkan pentingnya fungsi kehendak. Bahkan fungsi kehendak, disejajarkan dengan fungsi berpikir dan fungsi perasaan, sejauh fungsi berpikir dapat dipertanggungjawabkan. Teori ini tidak menyadari bahwa kadang-kadang tindakan manusia itu berada di luar kontrol rasio, sehingga sukar mempertanggungjawabkannya.
2. Teori Hedonistis
Teori ini mengatakan bahwa segala perbuatan manusia, entah itu disadari ataupun tidak disadari, entah itu timbul dari kekuatan luar ataupun kekuatan dalam, pada dasarnya mempunyai tujuan yang satu, yaitu mencari hal-hal yang menyenangkan dan menghindari hal-hal yang menyakitkan.
Sesuai perkembangan ilmu pengetahuan menurut T. Young dan David Mc Clevelland memberi pengertian baru dalam teori hedonistis. Pokok pemikiran mereka adalah sebagai berikut:
Semua rangsang yang terdapat di lingkungan sekitar kita pada hakikatnya menimbulkan keadaan nikmat atau keadaan sakit. Rangsang yang menimbulkan keadaan nikmat menyebabkan seseorang bereaksi mendekati rangsang itu. Sebaliknya rangsang yang menimbulkan keadaan tidak enak menimbulkan reaksi menjauh. Masalah rasa enak atau tidak enak yang dialami seseorang itu banyak tergantung pada adaptasi seseorang dengan rangsang yang mendahuluinya.
3. Teori Insting
Teori ini sangat bertentangan dengan teori rasionalis. Kalau teori rasionalis menekankan fungsi pikiran manusia sebagai penentu tingkah laki manusia, teori insting malah menyatakan bahwa pikiran manusia pun dikuasai oleh insting, atau dengan kata lain, pikiran manusiapun dikendalikan oleh insting.
Pada umumnya para ahli psikologi dapat menerima pendapat bahwa sebagian tingkah laku manusia memang ditentukan oleh instingnya.
4. Teori Psikoanalitis
Teori Psikoanalistis merupakan pengembangan teori insting. Dalam teori in pun diakui adanya kekuatan bawaan di dalam diri setiap manusia, dan kekuatan bawaan inilah yang menyebabkan dan mengarahkan tingkah laku manusia.
Tokoh Psikoanalistis Freud mengatakan, bahwa tingkah laku manusia ditentukan oleh dua kekuatan dasar, yaitu : insting kehidupan dan insting kematian. Insting kehidupan menampakkan diri dalam tingkah laku seksual, sedangkan insting kematian melatarbelakangi tingkah laku-tingkah laku agresif. Insting kehidupan mendorong orang untuk tetap hidup dan berkembang. Sedangkan insting kematian mendorong orang ke arah penghancuran diri sendiri.
5. Teori Keseimbangan
Tingkah laku manusia terjadi karena ketidakseimbangan di dalam diri manusia. Dengan kata lain, manusia selalu ingin mempertahankan adanya keseimbangan di dalam dirinya.
Bahwa tingkah laku manusia timbul karena adanya suatu kebutuhan, dan tingkah laku manusia tersebut mengarah pada pencapaian tujuan yang dapat memenuhi/memuaskan kebutuhan itu. Begitu seterusnya, sehingga dapat terjadi suatu lingkaran motivasi (motivational cyle).
--> KEBUTUHAN --> TINGKAH LAKU --> TUJUAN -->
6. Teori Dorongan
Pada prinsipnya teori dorongan ini tidak berbeda dengan teori keseimbangan, hanya penekanannya berbeda. Kalau teori keseimbangan menekankan adanya keadaan tidak seimbang yang menimbulkan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, teori dorongan memberikan tekanan pada hal yang mendorong terjadinya tingkah laku.
Teori keseimbangan dasarnya adalah teori dorongan ini, dan teori keseimbangan memperkuat kebenaran teori dorongan ini.