Teknik analisis korelasi digunakan untuk mengetahui adanya hubungan suatu kejadian atau variabel yang lain. Variabel yang dianalisis dalam korelasi terdiri dari variabel bebas ( independent variable = X ) dan variabel terikat ( dependent variable = Y ). Dalam analisis korelasi ini akan menghasilkan ukuran yang disebut dengan koefisien korelasi yang disimbolkan r ( rho). Koefisien korelasi ini menunjukkan seberapa kuat hubungan antar variabel. Nilai koefisien korelasi ini berada pada kisaran angka minus satu (-1) sampai plus 1 (+1). Koefisien korelasi negatif menunjukkan hubungan yang terbalik , dimana pengaruh yang terjadi adalah pengaruh negatif yaitu kenaikan suatu variabel akan menyebabkan penurunan suatu variabel dan sebaliknya. Koefisien positif menunjukkan hubungan searah dari dua variabel , dimana kenaikan suatu variabel akan menyebabkan kenaikan variabel yang lain dan sebaliknya penurunan suatu variabel akan menyebabkan penurunan pada variabel yang lain. Koefisien sebesar nol menunjukkan tidak adanya hubungan antara dua variabel. Dimana kenaikan atau penurunan suatu variabel tidak akan mempengaruhi variabel yang lain.


Referensi
Suwardie, 2010. Kajian Aplikasi SPSS Pengolahan Data Sosial Ekonomi. Yogyakarta.Penerbit Kepel Press
Santosa, Purbaya Budi dan Ashari, 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Yogyakarta. Penerbit  ANDI


read more “Analisis korelasi”